Lokomotif Ambarawa
Museum Kereta Api Ambarawa
adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi
sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah, yang memiliki kelengkapan kereta
api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan
lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata.
Indonesia mesti berbangga karena masih memiliki lokomotif jenis ini.
Karena lokomotif atau kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan
merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di
antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi,
masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B,
C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische
Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.
Jalur Kereta Api
Ambarawa yang dikenal adalah jalur kereta api dengan sebutan garis
1067mm, yaitu yang menghubungkan stasiun Magelang dan Stasiun Willem I,
stasiun yang sekarang museum. Jalur rel 3ft 6in (1067 mm) terhadap Yogyakarta (membentang dari selatan ke barat melalui Ambarawa)
merupakan yang menarik karena berisi Jambu dan Secang, satu-satunya
yang masih beroperasi seperti di Jawa. Garis luar Bedono ini ditutup
pada awal tahun 1970 setelah rusak akibat gempa sehingga sebagian besar
lalu lintas kehilangan sebagian besar penumpang untuk bis di jalan
paralel. Garis dari Kedungjati (dari timur yang awalnya dari Ambarawa) selamat ke pertengahan 1970-an tapi tidak
terlihat lalu lintas yang sangat kecil di dekat akhir, paling tidak
karena jauh lebih cepat untuk bepergian secara lebih langsung dengan
jalan menuju Semarang. Kehadiran garis mungkin tidak banyak yang melalui
lalu lintas dari Semarang ke Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar