Minggu, 27 November 2005 (00.17 AM)
Gesekan daun tertiup angin
Goyah mengayun ranting kering
Semilirkan diri dikesunyian
Keropos mengisi letihku
Larut malam meresap raga
Sadarkanku dari lamunan
Membayangkan raut yang kudamba
Ada di depanku, nyata
Desiran hujan menebar dingin
Bergemericik menabrak genting
Sebabkan patahnya ranting kering
Jatuh pasrah menerima takdir
Kembali diri menatap atap
Menerawang saat ingin terlelap
Menahan ego di ruang gelap
Menerima kosong dalam sekejap
Sesaat kain usang selimuti tubuh
Menutup diri menyambut kantuk
Sambil hilangkan lelah di hati
Bersihkan emosi dalam mimpi
Dikerinduan ku mendekap sepi
Sungguh ku mengharap temu
Berbicara di hati sendiri
Menenangkan resah jiwaku.
Selasa, 29 November 2005 (02.16 WIB).
Goyah mengayun ranting kering
Semilirkan diri dikesunyian
Keropos mengisi letihku
Larut malam meresap raga
Sadarkanku dari lamunan
Membayangkan raut yang kudamba
Ada di depanku, nyata
Desiran hujan menebar dingin
Bergemericik menabrak genting
Sebabkan patahnya ranting kering
Jatuh pasrah menerima takdir
Kembali diri menatap atap
Menerawang saat ingin terlelap
Menahan ego di ruang gelap
Menerima kosong dalam sekejap
Sesaat kain usang selimuti tubuh
Menutup diri menyambut kantuk
Sambil hilangkan lelah di hati
Bersihkan emosi dalam mimpi
Dikerinduan ku mendekap sepi
Sungguh ku mengharap temu
Berbicara di hati sendiri
Menenangkan resah jiwaku.
Selasa, 29 November 2005 (02.16 WIB).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar