Welcome To Join Us

Selamat datang di blog kami, Pelangi Indonesia.
Blog kami bukan hanya memberikan informasi tentang keindahan panorama alam saja, namun juga dilengkapi serba-serbi informasi layaknya warna pelangi.

Jumat, 01 April 2016

Jimak malam pertama menurut adab


     Islam dan Malam Pertama

     Malam Pertama merupakan salah satu rangkaian ritual pernikahan yang mendapat perhatian dalam Islam. Nabi kita yang mulia mengajarkan apa yang seharusnya dilakukan pasangan pengantin pada malam pertamanya agar semua aktifitas bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Di antara tuntunan beliau SAW adalah:

1. Shalat Dua Raka’at Ketika Masuk Menemui Istri.

Setelah acara walimah/resepsi selesai dan suasana sudah tenang, suami akan masuk ke kamar pengantin untuk menemui istrinya. Pada saat itu disunnahkan bagi kedua mempelai melaksanakan shalat dua raka’at.


Sabtu, 27 Februari 2016

Lagu Masa Kini Favouriteku Dengan Bernuansa Musik Keroncong

Setiap dengar musik Keroncong, belum pernah bilang tidak suka. Sepertinya aku memang benar-benar menyukai musik Keroncong. Lagu-lagu masa kini dengan bernuansa Keroncong favourit.
Ingin tahu lagu-lagu masa kini dengan bernuansa Keroncong favouritku apa saja? Cekidot!

1.                   Bondan Prakoso ft. Fade To Black - Kroncong Protol

Mantan penyanyi cilik yang tenar dengan lagu Si Lumba-Lumba ini, tetap eksis dan konsisten di dunia musik. Musik-musik alternatifnya kini membawa ia berada di jajaran seniman musik ternama Indonesia. Kolaborasi musik Kroncong Reff di Dua Ribu Tujuh -nya ini membuat ia bersama Fade To Black memunculkan gebrakan musik dengan kolaborasi yang tak lazim namun berhasil.

2.                   Tegar - Bengawan Solo

Di kancah dunia musik Keroncong, siapa yang tak mengenal lagu ini dan penciptanya? Menurutku, Gesang adalah Bapaknya musik Keroncong. Bagiku Gesang bisa disebut demikian, Bapak Musik Keroncong.
Apalagi ketika lagu Bengawan Solo di aransemen ulang dan dinyanyikan oleh Tegar, makin suka mendengarnya. Suara khas Tegar, cukup menghidupkan kesakralan lagu Bengawan Solo. Siapa yang menduga, suara khas anak lelaki yang dahulu sebagai pengamen jalanan itu bisa menyatu dengan lagu Bengawan Solo milik Gesang. Itulah bakat dan kerja keras. Tegar bisa membawakan dengan baik lagu Bengawan Solo milik maestro musik Keroncong, Gesang.

Minggu, 27 Desember 2015

Jalan Terjal Bukit Tursina

                                                                                          Rabu Malam, 26 Desember 2007


Sadar diri akan sekeping rasa
Keberadaanmupun belum ku mengerti
Gunung Tursina saksi terdahulu
Di zaman-zaman para Nabi

Ingatlah tongkat Musa jadi mukjizat
Jelas hanya Rasul yang merasakannya
Bersyukurlah engkau sebelum terlambat
Kembali ke jalan di mana engkau memulai kebaikan

Sikap burukku kepadamu
Terkadang malah bikin lupa diri
Senangkan diri untuk berbagi
Binal mencari kesenangan duniawi

Wahai Gunung Tursina
Saksi besar di zaman seorang Nabi
Tersirat hingga kini menjadi sang penanti
Mengingatkan suatu hati menanti

Wahai Bukit Tursina
Melintas di zaman Nabi-nabi
Perintis Wahyu pertama seorang Nabi
Pastikan secercah kebaikan hakiki

Kini engkau labil masih terjadi
Seperti aku sedang mencari sesuatu
Melintasi bukit-bukit terjal Tursina
Atau mencari kebahagiaan di tepian hati

Jalan terjal di bukit Tursina
Tiada beda ombak di pesisir pantai
Nampak sama bila terbit matahari
Menerangi bukit ataupun tepian muara pesisir
Menerangi hati bagi dunia yang sementara
Untuk kembali ke jalan engkau memulai kebaikan.


                                                                                         Kamis, 27 Desember 2007 (20.10 WIB)

Rabu, 09 Desember 2015

Di Kejemuan Malam


                                                                                                      Minggu, 04 Desember 2005

Terdengar lantunan lagu di radio
Bercerita tentang nyanyian di Malioboro
Diselingi berjuta kata-kata merdu
Diriku sejenak teringat akan kisahku

Lagu itu….
Lagu itu mewakili kisahku
Dendangkan ceriwis senyumku
Diiringi suara sang vokalis
Jadikan musik lebih berarti

Satu lagu melankolis
Datang menyapa malam
Biar, biarkan menemaniku
Di kejemuan diri melanda kesunyian
Benarkah aku sedang termenung?

Terasa kedua mata mengantuk
Namun hati enggan terlelap
Bahkan pikiran ku pun sulit tertidur

Hingga ku kembali terbangun
Menarikan pena hitam
Di atas selembar kertas bisu
Menulis apa yang tertulis
Menanti hal yang belum terjadi.


                                                                                                           Friday Is Back, 09 Desember 2005.

Minggu, 29 November 2015

Di Kamar Hening


                                                                                    Minggu, 27 November 2005 (00.17 AM)

  
Gesekan daun tertiup angin
Goyah mengayun ranting kering
Semilirkan diri dikesunyian
Keropos mengisi letihku

Larut malam meresap raga
Sadarkanku dari lamunan
Membayangkan raut yang kudamba
Ada di depanku, nyata

Desiran hujan menebar dingin
Bergemericik menabrak genting
Sebabkan patahnya ranting kering
Jatuh pasrah menerima takdir

Kembali diri menatap atap
Menerawang saat ingin terlelap
Menahan ego di ruang gelap
Menerima kosong dalam sekejap

Sesaat kain usang selimuti tubuh
Menutup diri menyambut kantuk
Sambil hilangkan lelah di hati
Bersihkan emosi dalam mimpi

Dikerinduan ku mendekap sepi
Sungguh ku mengharap temu
Berbicara di hati sendiri
Menenangkan resah jiwaku.


                                                                                        Selasa, 29 November 2005 (02.16 WIB).