Di hampir setengah usia sang nabi
Malam hari masih terasa sepi
Bahkan sang nafsi seolah tak peduli
Ketika emosi merenungi diri
Ya Tuhanku,
Usiaku makin dekat dengan-Mu
Dan masih kuikuti jalan takdir dari-Mu
Hingga detik akhir tutup usiaku
Ya Tuhanku,
Malaikat-Mu yang terselip bersama cahaya
Membawa berita turun ke bumi
Mendatangi setiap ajal yang telah terpanggil
Berserah diri hanya kepada-Mu ya Sang Khalik
Insan-insan yang merenungi diri
Jadikan shalat sebagai pengingat matimu
Begitu bunyi syair sang nabi
Menembus jantung dalam tubuhku ini
Walau begitu,
Aku masih sukar hadapi godaan dunia
Aku bertahan sekuat aku bisa menahan
Ya Tuhanku…
Kemana perginya tarian sayap sang dewi,
yang sempat temani masa kecilku?
Bila kelak tak lagi bertemu
Mohon jaga setiap langkah dirinya
Bersama kawalan malaikat-Mu yang terselip dalam cahaya.
------------------------------
Selasa, 30 Maret 2010
… 23.20 WIB…
Senin, 30 Maret 2015
Sabtu, 28 Maret 2015
Tangis Bidadari Dan Malaikat Hati
Selasa, 27 Maret 2007
Mendengar tangis bidadari
Sendiri malaikat hati berdiri
Berdetak rasakan lubuk hati
Mencari bidadari dalam duniawi
Tangis bidadari, air mata bidadari
Memeluk mimpi peluk diri ini
Malaikat hati tenangkan sedih
Memeluk diri peluk bidadari
Sayap-sayap putih membawanya pergi
Sedihnya diri kembali ketika sepi
Tangis bidadari dan malaikat hati
Tebarkan wangi saling tercumbui
Malaikat hati mendengar tangis bidadari
Miriskan makna sendu dalamnya nurani
Pandangi dia untuk kesekian kali
Terlintas indah di balik kasih suci
Tinggi sang mentari tunggui pagi hari
Menjemput dirinya jumpai siang hari
Antarkan tidur iringi malam hari
Senandungkan rapuh tegar sedih bidadari
Malaikat hati masih sendiri diam berdiri.
Rabu, 28 Maret 2007.
Mendengar tangis bidadari
Sendiri malaikat hati berdiri
Berdetak rasakan lubuk hati
Mencari bidadari dalam duniawi
Tangis bidadari, air mata bidadari
Memeluk mimpi peluk diri ini
Malaikat hati tenangkan sedih
Memeluk diri peluk bidadari
Sayap-sayap putih membawanya pergi
Sedihnya diri kembali ketika sepi
Tangis bidadari dan malaikat hati
Tebarkan wangi saling tercumbui
Malaikat hati mendengar tangis bidadari
Miriskan makna sendu dalamnya nurani
Pandangi dia untuk kesekian kali
Terlintas indah di balik kasih suci
Tinggi sang mentari tunggui pagi hari
Menjemput dirinya jumpai siang hari
Antarkan tidur iringi malam hari
Senandungkan rapuh tegar sedih bidadari
Malaikat hati masih sendiri diam berdiri.
Rabu, 28 Maret 2007.
Senin, 09 Maret 2015
Serangga Malam
Serangga-serangga malam,
Apa kau tidak bosan menghias malam?
Sementara aku sepi akan malam
Apa kau hadir untuk orang-orang semacam aku
Orang-orang yang terapung kegalauan hati
Diam berada di ruas dua sisi
Serangga-serangga malam,
Hibur aku sebelum larut oleh kegundahan hati
Aku takut ia menggerogoti benak hitamku
Hingga aku memikirkan hal yang tidak-tidak
Perihal yang belum terjadi
Serangga-serangga malam,
Cahaya di ekormu kerlipkan malam
Seolah lupakan kesedihan
Turuti pikiran mengembara kekehampaan
Serangga-serangga malam,
Biar kesepian ini bersama kalian
Bersama serangga-serangga malam
Teman-temanku di kesunyian diri.
--------------------
Minggu, 09 Maret 2008
Inspirated by kunang-kunang
(serangga-serangga malam)
Apa kau tidak bosan menghias malam?
Sementara aku sepi akan malam
Apa kau hadir untuk orang-orang semacam aku
Orang-orang yang terapung kegalauan hati
Diam berada di ruas dua sisi
Serangga-serangga malam,
Hibur aku sebelum larut oleh kegundahan hati
Aku takut ia menggerogoti benak hitamku
Hingga aku memikirkan hal yang tidak-tidak
Perihal yang belum terjadi
Serangga-serangga malam,
Cahaya di ekormu kerlipkan malam
Seolah lupakan kesedihan
Turuti pikiran mengembara kekehampaan
Serangga-serangga malam,
Biar kesepian ini bersama kalian
Bersama serangga-serangga malam
Teman-temanku di kesunyian diri.
--------------------
Minggu, 09 Maret 2008
Inspirated by kunang-kunang
(serangga-serangga malam)
Selasa, 03 Maret 2015
Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz adalah Khalifah yang adil. Sosok reformis yang berhasil merekonstruksi peradaban Islam sesuai dengan konsep nubuwah. Seorang ulama’ dengan keilmuan yang mendalam dan matang. Figur ahli ilmu yang sangat menjaga etika berilmu. Pemimpin hebat yang mampu merubah wajah peradaban Islam dalam kurun yang cukup singkat; hanya 29 bulan saja. Begitulah tinta emas sejarah menulis prestasi dan kebesarannya.
Jika selama ini kita mengenal bahwa jumlah Khulafaur Rasyidin itu ada
empat; Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi
Thalib, maka Sufyan ats-Tsauri menyatakan bahwa Khulafaur Rasyidin itu
ada lima, dengan menambahkan nama Umar bin Abdul Aziz disana.
Langganan:
Postingan (Atom)