Postingan ini kali perihal serangga Tomcat (Paederus fiscipes),
yaitu sebagai pengingat bahwa serangga Tomcat pernah menghebohkan
sebagian tanah air Indonesia. Serangga tomcat khususnya belakangan
menghebohkan masyarakat yang menyerang
warga Jawa Timur, Surabaya dan sekitarnya. Hal ini menjadi perhatian nasional.
Korban serangan Tomcat mengalami dermatitis, kulitnya
seperti melepuh, mengeluarkan cairan, dan merasa gatal. Di beberapa
wilayah Indonesia, serangga Tomcat sering kali disebut semut kanai atau
semut kayap.
Masyarakat menyebutnya Tomcat, mungkin karena bentuknya sepintas seperti
pesawat tempur Tomcat F-14 (bagian ekor yang meninggi, kemudian
melangsing di bagian pinggul lalu meninggi kembali di bagian punggung
dada dan turun di bagian kepala), lihat juga gambar serangga Tomcat yang tampak
dari samping di bawah ini.
Tomcat F-14 |
Tomcat F-14 |
F-14 Tomcat adalah pesawat tempur supersonik sayap ayun, yang bermesin
dan berkursi ganda. F-14 merupakan pesawat tempur superioritas udara
utama Angkatan Laut Amerika Serikat (NAVY) dari tahun 1972 sampai tahun 2006.
Serangga Tomcat yang tergolong kumbang ini, dalam bahasa inggris juga sering disebut rove beetle. Jenis kumbang yang mencakup famili Staphylinidae, terdiri dari ribuan genus dan kurang lebih 46.000 spesies.
Sementara spesies Paederus fiscipes adalah salah satu jenis kumbang
yang masuk dalam genus Paederus. Totalnya ada sekitar 12 spesies yang
masuk genus tersebut.
Ciri-ciri serangga ini adalah:
1. Memiliki kepala warna hitam,
2. Dada dan perut berwarna oranye,
3. Sayap kebiruan,
4. Warna mencolok, yang berfungsi sebagai peringatan bagi predatornya, bahwa serangga ini memiliki racun,
5. Kebanyakan warnanya berselang hitam dan oranye dari kepala, dada, perut, panggul, hingga ekor,
6. Ukurannya sekitar 7 s.d. 10 mm.
Tomcat biasa hidup di persawahan. Pada siang hari, serangga ini biasa
terbang di tanaman padi untuk mencari mangsa berupa wereng dan hama
lainnya. Jadi, sebetulnya kumbang Tomcat ini (Panderus fuscipes)
ialah serangga yang bermanfaat bagi petani karena membantu mengendalikan
hama-hama padi. Sementara pada malam hari, serangga ini cebderung
tertarik pada cahaya lampu. Hal inilah yang kemungkinan memicu masuknya
Tomcat ke pemukiman penduduk, rumah, atau apartemen warga khususnya di
Surabaya.
Adapun
dermatitis yang dialami warga diakibatkan oleh racun paederin yang
diproduksi serangga dengan bantuan bakteri. Racun akan keluar saat
serangga dalam bahaya atau di pencet.
Terkait dengan pencegahan serangga-serangga ini, masyarakat dihimbau
untuk menutup jendela dan pintu rapat saat malam sebelum menyalakan
lampu. Ventilasi jendela bisa ditutup dengan kain kasa untuk
memperkecilkemungkinan Tomcat masuk.
Warga juga diimbau untuk tidak memencet jika serangga hinggap di
bagian tubuh, cukup menghalau dengan kertas maupun tiupan. Bila sampai
terkena racun, maka langkah pertama ialah membasuh kulit dengan sabun
beberapa kali.
Kendati menimbulkan kekhawatiran di banyak tempat, ternyata serangga
jenis kumbang Paederus atau lebih dikenal sebagai serangga Tomcat bisa
mendatangkan manfaat untuk kutil.
Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), Tjut Nurul Alam Jacoeb
menjelaskan, selama ini penyakit kutil selalu diobati dengan canthadirin, sebuah racun yang dihasilkan oleh kumbang (blister beetle) yang sifat ordo-nya sejenis dengan Tomcat, yakni coleoptera.
Akan tetapi, kata dia, belum banyak rumah sakit yang menyediakan
racun Tomcat. Di Indonesia, Paederin hanya terdapat di beberapa rumah
sakit pendidikan. Alasannya klasik, karena harga paederin terbilang
sangat mahal.
Paederin sendiri jika terkena kulit manusia bisa menyebabkan bengkak
hebat dan reaksi pada kulit berupa gatal-gatal. jadi penggunaan paederin
harus dengan dosis yang tepat, tidak sembarangan. Bila kulit terkena
racun Tomcat, ingat jangan menggosos kulit namun segera basuh dengan air
dan sabun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar