Mengapa lagu ini kusebut sebagai
lagu Jepun sepanjang masa? Kalian akan tahu jawabannya setelah yang satu ini.
Upsss.. ^^
Baiklah! Akan kuuraikan mengapa
aku menyebutnya lagu Jepun sepanjang masa?
Lagu ini mendunia, hingga kini.
Rilis pada tahun 1961, lagu ini memiliki judul asli "Ue o muite
aruko". Bila diterjemah ke dalam bahasa Indonesia, artinya adalah
"Mari berjalan sambil melihat ke atas!" Karena banyak yang tidak
mengerti dan sulitnya pengucapan bahasa Jepang ketika itu, maka judulnya pun
digubah menjadi Sukiyaki.
Lagu yang terdengar ceria,
padahal lirik dan maknanya adalah kesedihan. Lagu ini seakan menjadi pengantar
bagi kisah hidup Kyu Sakamoto. Seakan lagu Sukiyaki ini ditakdirkan memang untuk
dinyanyikan oleh Kyu Sakamoto sebelum ia meninggal. Banyak versi sudah perihal
lagu ini, namun tetap saja belum dapat menandingi lagu originalnya yang
dinyanyikan kali pertama oleh Kyu Sakamoto. Penyanyinya sendiri, Kyu Sakamoto,
meninggal karena kecelakaan pesawat, Penerbangan 123 Japan Airlines. Ia adalah
satu dari 520 korban kecelakaan pesawat di puncak Gunung Osutaka pada 12
Agustus 1985. Pria humble yang murah senyum itu meninggal di usia 43 tahun.
Beberapa poin di bawah ini yang
menguatkan argumenku. Mengapa lagu Jepun yang dinyanyikan oleh Kyu Sakamoto ini
layak kusebut sebagai lagu Jepun sepanjang masa? Cekidot:
.
1.
Faktor Warkop DKI..
Loh kok.. Bawa-bawa nama Warkop
DKI. Hee.. Tentu bagi Anda pecinta film-film Warkop DKI yang merajai perfilman
layar lebar Indonesia di era 80an, tahu dengan filmnya yang berjudul
"Pintar-pintar Bodoh". Film yang dinobatkan Muri sebagai film
terlaris ini, tidak mudah dilupakan. Di salah satu adegannya yang fenomenal
adalah ketika Kasino & Dono mengamen di sebuah kedai/cafe. Kasino memainkan
gitar dan berlagu, sementara Dono memainkan kecrekan dan menimpali Kasino yang
bernyanyi. Diantaranya ada Banci yang mengganggunya.
Simaklah lagu Sukiyaki yang telah
disulap menjadi nuansa Indonesia dan dibawakan dalam film saat mereka mengamen
di bawah ini:
Kasino : Malem..
(Jreng.. Mulai nyanyi) Owe wambo..o..o..o Aaruko..o..o..o Nami dan na kodoree
nario hohoho homoidatsu.. datsunohi yang baju merah jangan sampe lolos..
Siawasiwa..
Banci : Lagunya baru
om..
Kasiono : Cerewet..
Humono hu eni..
Banci : Kasetnya dah
beredar om..
Kasino : Diem je ntar
gw tabok lu ye.. gw heran bener gw jadi lupa.. Gara-gara banci gw mesti masuk reff
lagi.. Brengsek bener.. (Jreng.. Jreng.. Kasino nyanyi lagi..) Siawasiwa humono
hu eni.. Yang baju merah jangan sampe lepas.. Lu jangan liat cewe.. Entar
buronannya lepas..
Dono : Lagu apaan
tuhh..
Kasino : Ini lagu gw
boleh mengarang sendiri..
Dono : Malu-maluin..
Kasino : Nyanyian
kode.. Nyanyian kode...
Dono : Kode buntut..
Kasino : Buntut palalu
buntut palalu.. Siawasiwa humono hu eni.. Elu jangan godain cewe aje
Dono : Jangan ngawur
ahh..
Kasino : Lu bego kaga
ngarti..
Dono : Apaan..
Kasino : Gw nyanyin
kode.. Kode kode.. (Dono: Aduh).. takode kode ta goblok kode ta goblok kode..
(Dono: Yang bener dong).. Ta goblok kode.. (Dono: Aduh).. ta goblok kode.. De
kode kode elu bego bego bener.. (Jreng.. Nyanyinye udahan)..
Dono : Loh ko
ilang.. hah..
Kasino : Elu sihh
meleng aja..
Dono : Lah situ sihh
ngajak berantem..
Kasino : Elu yang ga
ngarti..
Dono : Ngarti apa..
Kasino : Gw udah
nyanyi buat kode.. Elu bengong aja..
Dobo : Loh nyanyian
tadi kode tohh..
Kasino : Bodo
dipiara..Kambing dipiara bisa gemuk..
Lebih kurang seperti itu
penggalan adegannya. Hee.. Tahu dong.. Adegan fenomenal tuhh.. ^^ Cukup
menghibur dan teringat hingga kini. Ya, lagu plesetan Sukiyaki tersebut lebih
kita kenal sebagai lagu Nyanyian Kode di sini.. Itu alasan kenapa bawa-bawa
Warkop DKI..? ^^
2.
Singel Terlaris
Lagu Sukiyaki ini (cipt. Hachidai
Nakamura & lirik. Rokusuke Ei) tercatat sebagai singel terlaris.
Prestasinya adalah, disadur di negara-negara dengan banyak penutur bahasa
Inggris termasuk di Indonesia. Rilisnya pada 1963 di Amerika Serikat, membuat
lagu ini menjadi satu-satunya lagu Jepun yang menduduki urutan nomor satu di
Top 100 Billboard Hot hingga kini. Singel lagu ini bertahan selama 5 minggu di
tangga lagu urutan nomor satu Midlle of the Road. Singel terlaris sepanjang
masa ini mencatatkan penjualan di seluruh dunia dengan total sebanyak 13 juta
kopi.
Liriknya lebih kurang seperti
ini:
Ue o muite aruko
Namida ga kobore naiyouni
Omoidasu harunohi.. Hitoribotchi
no yoru
Ue o muite aruko
Nijinda hosi o kazoete
Omoidasu natsunohi.. Hitoribotchi
no yoru
Shiawase wa kumo no ueni
Shiawase wa sora no ueni
Ue o muite arukou
Namida ga kobore naiyouni
Nakinagara aruku..
Hitoribotchi no yoru
Whistling
Omoidasu akinohi
Hitoribotchi no yoru
Kanashimi wa hosino kageni
Kanashimi wa tsukino kageni
Ue o muite aruko
Namida ga kobore naiyouni
Nakinagara aruku.. Hitoribotchu
no yoru.
Bila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia akan seperti ini
lebih kurangnya:
Aku ingat di malam musim semi
Aku berjalan sendiri memandang ke
atas
Supaya air mata ini tidak jatuh
ke pipi
Aku teringat di musim panas
Aku berjalan sendiri memandang ke
atas
Menghitung bintang
Kebahagiaan berada di atas awan
Kebahagiaan berada di atas langit
Aku memandang ke atas
Supaya air mata ini tidak
mengalir
Aku berjalan sambil menangis
Sendiri di malam hari
Teringat aku sendiri di malam
musim gugur
Kesedihan adalah bayangan bintang
Kesedihan adalah bayangan
rembulan
Aku berjalan sendiri memandang ke
atas
Supaya air mata ini tidak
mengalir
Aku berjalan sambil menangis
Sendiri di malam hari.
----
Itulah mengapa aku menyebutnya
sebagai lagu sepanjang masa yang berasal dari negeri sakura tersebut? Seseorang
yang dapat menghidupkan lagunya hingga kini, baik di Indonesia maupun di kancah
musik international. Semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar