Welcome To Join Us

Selamat datang di blog kami, Pelangi Indonesia.
Blog kami bukan hanya memberikan informasi tentang keindahan panorama alam saja, namun juga dilengkapi serba-serbi informasi layaknya warna pelangi.

Sabtu, 28 Januari 2012

Harta Karun Indonesia (i)

Benarkah harta karun VOC itu ada?

     Harta karun VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) itu sebenarnya ada atau hanya sebuah cerita saja? Hingga kini harta karun VOC masih menjadi misteri. Misteri harta karun VOC ini dikisahkan bukan hanya berdasarkan isapan jempol belaka. Bukan hanya cerita fiksi yang bisa dibuat-buat. Misteri harta karun VOC ini didukung berdasarkan arsip-arsip Nasional RI dan juga data sejarah Nusantara yang dipaparkan untuk mengorek benarkah VOC (yang kala itu sebagai pemerintahan yang memimpin Nusantara sebagai Hindia-Belanda) masih menyimpan sebagian besar hartanya di Bumi Nusantara?
     Para pemburu harta karun (baik dalam maupun luar negeri) masih berlomba untuk menemukan peninggalan harta karun VOC ini. Perburuan harta karun peninggalan dari era VOC yang dilakukan oleh berbagai pihak, khususnya dari Indonesia dan Belanda ini masih terjadi hingga sekarang. Mungkin tidak akan berhenti mencari sampai harta karun tersebut ditemukan.
      Mengapa demikian? Karena beritanya berdasarkan arsip sejarah, jumlah harta karun VOC tersebut dapat menutupi hutang negara sekarang, bahkan bisa lebih dari yang diperkirakan. Penasaran dengan harta karun Indonesia yang satu ini, akan kubuat sederhana menceritakannya.

Rabu, 25 Januari 2012

Penyakit medis yang belum ada obatnya (iii) : Talasemia

Talasemia

     Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia. Sebagian besar penderita talasemia adalah anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.

Minggu, 15 Januari 2012

Pemain Golf


Seorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf. Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh di dekat lapangan hijau. Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk ke dalam sebuah kantong kertas bekas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton. Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik?

Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah, ia mendapatkan skor yang lebih buruk lagi.

Apa yang harus dilakukannya?

Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi. Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar.

Namun, pemain profesional kita kali ini tidak memilih satu di antara dua kemungkinan itu. Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batang korek api dan membakar kantong kertas itu. Ketika kantong kertas itu habis terbakar, ia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak, mengayunkan tongkat, wus, bola terpukul dan jatuh persis di dekat lobang di lapangan hijau. Bravo! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya.

Smiley...! 

Pesan Moral:
Ada orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman, dan memilih untuk menerima hukuman itu. Ada yang mengambil resiko untuk melakukan kesalahan bersama kesulitan itu. Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif untuk menghilangkan kesulitan itu, mencari solusi, dan menggapai kemenangan.

Rabu, 11 Januari 2012

Indonesia Piramida (ii)

   Lima Gunung Piramida di luar Jawa diselidiki. Tim Katastropik Purba, yang dibentuk untuk meneliti berbagai bencana alam berkategori katastropik yang terjadi di masa lalu menemukan, empat gunung dan satu bukit yang memiliki anomali (keanehan).
    Keempat Gunung dan satu bukit tersebut yakni:
1. Gunung Dua Saudara di Sulawesi Utara (1°29’11.7326”N 125°10’3.9047”E)
2. Gunung Kiematubu di Tidore (0°39’45.0443”N 127°24’8.7808”E)
3. Gunung Tyom di Lembah Baliem, Wamena, Papua (3°58’38.2292”S 139°1’45.2489”E)
4. Gunung Inniere di Nusa Tenggara Timur (-)
5. Bukit Penrissen di Kalimantan Barat. (-)

 Gunung Dua Saudara, Bitung, Sulawesi Utara

   Gunung Dua Saudara ini termasuk cagar alam. Cagar alam gunung Dua Saudara terletak di propinsi Sulawesi Utara, Kotamadya Bitung, Kecamatan Bitung Utara dan Bitung Tengah. Gunung ini memiliki topografi landai sampai bergunung, tingginya 1362 mdpl. “Dari riset awal tim katastropik purba, mengindikasikan kecenderungan tidak natural terhadap bukit dan gunung-gunung tersebut,” kata anggota tim, Iwan Sumule. Dia menambahkan, keempat gunung dan satu bukit tersebut pada 2012 akan menjadi tempat riset, terutama terkakit patahan atau sesar gempa.

Selasa, 10 Januari 2012

Indonesia Piramida (i)

   Indonesia Piramida. Ternyata Indonesia masih banyak menyimpan kultur kekayaan alam. Salah satunya adalah dugaan adanya piramida-piramida di Indonesia. Dugaan piramida-piramida itu antara lain:  

1. Lalakon Hill
    Lalakon Hill atau yang lebih dikenal dengan Gunung Lalakon. Gunung Lalakon berada di Desa Jelegong, Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung, West Java. Kampung Badaraksa yang terletak di lereng bukit dan berada di ketinggian sekitar 720 m di atas permukaan laut, merupakan desa selamat datang menuju Gunung Lalakon. Dari situ jalannya kecil mendaki menyusuri di tengah pemukiman penduduk, terus jalan menuju ke atas puncak Gunung Lalakon, yang terletak di Desa Jelegong, Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung.

 Gunung Lalakon, Bandung, West Java


















Senin, 09 Januari 2012

Indonesia Piramida

sebaran lokasi Piramida-Piramida di Indonesia

Turangga Seta

   Macam cerita fiksi seperti dalam novel-novel maupun film-film. Ternyata dalam dunia nyata terdapat pula tim-tim ekspedisi yang berburu kekayaan alam yang terpendam. Salah satunya adalah Yayasan Turangga Seta, organisasi yang punya hajat penelitian di gunung itu. Bak tokoh fiksi Indiana Jones, awak Turangga Seta memang punya kegemaran memburu jejak sejarah. Bukan atas hasrat memiliki, tapi mengungkap kegemilangan sejarah nenek moyang di masa lalu.
   Komunitas itu berdiri sekitar 2004, digawangi oleh sekelompok profesional di berbagai bidang. Ada pengajar, kontraktor bangunan, pegawai negeri sipil, karyawan perusahaan swasta, juga mahasiswa. Beberapa di antara mereka punya kepekaan lebih terhadap kehadiran gaib, atau istilah keren mereka: parallel existence. “Kami ini semua anak-anak MIT. Bukan Masachussetts Institute of Technology, tapi Menyan Institute of Technology,” kata anggota Turangga Seta Hery Trikoyo, bergurau. Sebab, dalam melakukan perburuan terhadap situs sejarah, kadang mereka mendapat sokongan informasi lokasi dari ‘informan tak kasatmata’.
    Namun, karena dasarnya mereka adalah anak-anak yang mengenyam pendidikan tinggi, dorongan mereka membuktikan informasi tersebut, mengalir deras. Tak jarang para ‘arkeolog partikelir’ ini keluar malam-malam usai jam kerja, untuk menggali sebuah tempat demi membuktikan kebenaran hipotesa mereka.

Minggu, 08 Januari 2012

Apa benar Indonesia adalah Benua Atlantis yang hilang?

Benua Atlantis Itu Ternyata Indonesia


     Indonesia merupakan kepulauan yang memiliki banyak beraneka ragam culture. Mulai dari suku, budaya, bahasa, dan lain-lain. Tanah yang makmur, gemah ripah loh jinawi. Hal ini yang membuat dugaan bahwa Indonesia adalah Atlantis yang hilang. Kemiripan mulai dari tanahnya yang subur dan kebudayaan serta kultur-kultur budaya yang ada.  
    Musibah alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?
     Plato (427 - 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.
    Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato's Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Sabtu, 07 Januari 2012

Danau Purba Borobudur


Borobudur di tengah kehijauan alam dataran kedu. 
 

Dataran Kedu adalah dataran vulkanik subur yang dikelilingi gunung-gunung berapi di Jawa Tengah, Indonesia; yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sundoro di barat, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi di timur, dan perbukitan Menoreh di selatan. Dataran ini juga berbatasan dengan Dataran Prambanan di sebelah tenggaranya. Dataran ini memiliki arti penting dalam sejarah Jawa Tengah karena selama lebih dari seribu tahun menjadi tempat tumbuh berkembangnya peradaban Jawa. Peninggalan bersejarah dinasti Syailendra yaitu Borobudur terletak di tengah dataran ini. Borobudur di tengah kehijauan alam dataran kedu. Diduga dulu kawasan di sekeliling Borobudur adalah danau purba.