
Berdasarkan kumpulan-kumpulan fakta yang ada, besi merupakan hasil Bumi yang bukan asli Bumi. Besi itu ada di Bumi karena adanya meteorit-meteorit mengandung besi yang jatuh ke Bumi berjuta-juta tahun yang lalu. Karena itu hanya daerah-daerah tertentu yang memiliki persediaan besi di daerahnya. Besar kemungkinan daerah-daerah penghasil bijih besi tersebut dahulunya adalah daerah-daerah yang terjatuhi oleh meteorit-meteorit yang mengandung besi tersebut.
Jika begitu, ada kemungkinan bahwa akan habisnya bijih besi di daerah-daerah penghasil bijih besi tersebut, tergantung dahulu seberapa besar kecilnya meteorit mengandung bijih besi terjatuh ke daerah-daerah penghasil bijih besi tersebut dan penggunaannya.
Beberapa daerah penghasil besi ataupun bijih besi yang didapati dari meteor (meteorit).
Tanda-tanda pertama kegunaan besi datangnya dari Sumeria dan Mesir, di
mana sekitar 4000 SM, benda kecil, seperti mata lembing dan perhiasan,
dihasilkan dari besi yang didapati dari meteor. Oleh kerana meteor jatuh
dari langit, sebahagian alih bahasa ketika itu menjangkakan dari
perkataan Inggris iron, which has cognates in many northern dan bahasa Eropa barat, terhasil dari perkataan Etruska aisar yang bererti "Dewa-dewa".


![]() |
Kawah Kaali |
Meteorit
yang kemungkinan jatuh 40 tahun yang lalu memang tidak disebutkan dalam
naskah-naskah setempat, namun kawah ini disebutkan dalam mitologi
Finlandia dan Skandinavia serta catatan penulis Yunani Pytheas. Walau
begitu, sampai sekarang mitos ini tetap diingat oleh penduduk Saaremaa.
Salah satu cerita mengisahkan bahwa Kaali terbentuk ketika dewa langit
Ukko menciptakan matahari baru setelah matahari sebelumnya dicuri oleh
Louhi, seorang penyihir jahat. Salah satu percikan matahari itu jatuh ke
Danau Aluen/Kalevan lalu menyebabkan airnya naik. Legenda lain
mengisahkan tentang seorang tuan tanah yang terbenam ke dasar Bumi
karena pesta seks bersama-sama dengan tanah miliknya dan peserta pesta
lainnya.
![]() |
Kawah Kaali |
Penemuan
lain menguatkan pandangan umum yang telah dipahami. Diperkirakan
awalnya meteorit yang berbobot 400-10.000 ton memasuki atmosfer dari
arah timur laut dengan kecepatan 15-45 km/s kemudian terjadi gesekan
sehingga beberapa fragmennya hilang dan pada ketinggian 5-10 km
fragmen-fragmen tersebut pecah. Fragmen yang terbesar seberat 20-80 ton
dan berkecepatan 10-20 km/s jatuh dan membentuk kawah terbesar.
Pecahan-pecahan lain yang lebih kecil membentuk kawah-kawah di
sekitarnya.
Di Indonesia sendiri terdapat pulau yang di-kenal sebagai daerah penghasil besi, yaitu Sulawesi. Nama Sulawesi diperkirakan berasal dari kata sula (pulau) dan besi,
yang mungkin merujuk pada praktik perdagangan bijih besi hasil produksi
tambang-tambang yang terdapat di sekitar Danau Matano, dekat Sorowako,
Luwu Timur. Daerah ini merupakan penghasil bijih besi maupun nikel
terbesar di nusantara.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar