Sejarah Lambang Rupiah
.
Hal-hal yang kecil terkadang luput dari perhatian. Begitu juga halnya dengan postingan yang satu ini. Tentang lambang Rupiah pada mata uang Indonesia.
.
Selama masa penjajahan Belanda dulu, karena satuan mata uang yang
dipergunakan adalah Gulden, maka lambang yang dipakai juga lambang dari
mata uang tersebut yaitu f (florin). Gulden dengan lambang f (florin),
yaitu satuan mata uang yang dipakai di tanah air selama pendudukan
Belanda. Tidak heran semua harga yang tercantum pada barang-barang yang
dijual, termasuk juga pada kuitansi, nota pembelian dan lain2nya
diberikan lambang f, seperti tampak pada gambar berikut:
.
Setelah Jepang masuk ke negara kita, lambang uang yang dipergunakan ternyata masih mengikuti jaman sebelumnya, yaitu florin. Jadi, tidak heran semua dokumen yang ditemukan pada masa ini mencantumkan juga lambang f.
Setelah kita merdeka. Akhirnya, mata uang kita berubah dari gulden
menjadi rupiah. Tetapi pada awal-awal masa kemerdekaan, lambang yang
dipergunakan masih berantakan. Sebagian masih mengikuti jaman Belanda (florin), sebagian lagi sudah mulai memakai lambang rupiah yaitu R. Perhatikan gambar di bawah ini.Kuitansi pada Tahun 1948 yang memakai lambang R |
Obligasi Rupiah 1950 |
Lambang (R.) ini terus dipakai pada tahun-tahun selanjutnya sampai sekitar tahun 1957, lihat contoh di bawah.
Meterai Radio R. 5 tahun 1957 |
Quote:
Kemudian kapan tepatnya lambang R. mulai menjadi Rp.?
Apa perubahannya terjadi secara langsung ataukah melalui proses terlebih dahulu? Kedua dokumen di bawah ini bisa menjawab hal tersebut.
Pertama. Sebuah meterai retribusi imigrasi yang berasal dari tahun 1959 memakai lambang yang tidak umum yaitu R besar dengan P kecil dan garis di bawahnya. Perhatikan gambar berikut.
Kedua. Sebuah meterai radio yang berasal dari
tahun 1958 memakai simbol R besar dan p kecil, mirip dengan yang kita
pakai saat ini.
Dari gambar-gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan lambang Rupiah dari R. menjadi Rp. terjadi di sekitar tahun 1958-1959. Dimana pada perubahan tersebut mengalami proses peralihan sebagaimana pada gambar di atas.
Dengan demikian saat ini kita mengetahui bahwa lambang Rp. tidak tercipta dengan sendirinya tetapi mengalami proses yang panjang. Proses yang memakan waktu puluhan tahun.
1. Gulden (florin = f) sampai beberapa waktu setelah kita merdeka.
2. Rupiah (R.) sampai sekitar tahun 1957
3. Rupiah (Rp.) mulai tahun 1958-1959 sampai saat ini.
Tentu saja ada masa-masa peralihan dimana lambang-lambang sebelumnya masih dipakai. Tetapi dengan adanya artikel ini sekarang kita menjadi tahu kapan kiranya lambang Rp. mulai dipakai.
Apa perubahannya terjadi secara langsung ataukah melalui proses terlebih dahulu? Kedua dokumen di bawah ini bisa menjawab hal tersebut.
Pertama. Sebuah meterai retribusi imigrasi yang berasal dari tahun 1959 memakai lambang yang tidak umum yaitu R besar dengan P kecil dan garis di bawahnya. Perhatikan gambar berikut.
Meterai Retribusi dengan Rp 10, - Tahun 1959 |
Meterai radio Rp. 5,- Tahun 1958 |
Dari gambar-gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan lambang Rupiah dari R. menjadi Rp. terjadi di sekitar tahun 1958-1959. Dimana pada perubahan tersebut mengalami proses peralihan sebagaimana pada gambar di atas.
Dengan demikian saat ini kita mengetahui bahwa lambang Rp. tidak tercipta dengan sendirinya tetapi mengalami proses yang panjang. Proses yang memakan waktu puluhan tahun.
1. Gulden (florin = f) sampai beberapa waktu setelah kita merdeka.
2. Rupiah (R.) sampai sekitar tahun 1957
3. Rupiah (Rp.) mulai tahun 1958-1959 sampai saat ini.
Tentu saja ada masa-masa peralihan dimana lambang-lambang sebelumnya masih dipakai. Tetapi dengan adanya artikel ini sekarang kita menjadi tahu kapan kiranya lambang Rp. mulai dipakai.
Lambang Rupiah (Rp) yang kita pakai saat ini. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar