Welcome To Join Us

Selamat datang di blog kami, Pelangi Indonesia.
Blog kami bukan hanya memberikan informasi tentang keindahan panorama alam saja, namun juga dilengkapi serba-serbi informasi layaknya warna pelangi.

Sabtu, 03 Januari 2015

Hombo Batu Nias



dok.Nias Bangkit
    Lompat Batu atau biasa disebut Hombo Batu merupakan tradisi khas Nias yang hanya bisa dilakukan oleh anak laki-laki. Bisa dibilang, lompat batu merupakan salah satu uji ketangkasan bagi para pemuda Nias. Siapa saja yang berhasil melakukan lompatan akan merasa telah menjadi pria Nias sejati.
     Di Pulau Nias, Sumatera Utara, ada tradisi yang tidak boleh Anda lewatkan jika berlibur ke sana. Saksikanlah Hombo Batu Nias, tradisi lompat batu setinggi 2 meter untuk para pemuda. Tradisinya, mereka belum boleh menikah, jika belum lulus ujian ini.


    Dulu, Lompat Batu yang biasa dilakukan untuk melatih ketangguhan para prajurit di medan perang ini, hanya dikenal di kalangan warga Nias saja. Sekarang, tradisi ini telah dikenal di dalam maupun luar negeri, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang penasaran untuk mengunjungi Nias.
    Setiap laki-laki di Nias telah dilatih sejak kecil untuk bisa melompati tembok batu setinggi 2 meter. Mula-mula mereka berlatih untuk melompati batu setinggi setengah meter, kemudian 1 meter. Setelah mampu melompati batu setinggi 1,5 meter, mereka bisa mencoba dengan batu dengan tinggi yang sesungguhnya, yaitu 2 meter.
    Sebelum melompati batu besar, para pemuda yang telah mengenakan pakaian adat akan berlari, dan menginjak batu penopang kecil untuk melewati tumpukan batu besar. Kemudian lompat melewati batu setinggi 2 m dan lebar 90 cm, yang disusun seperti piramida dengan permukaan atas datar. Inilah batu sesungguhnya. Para pemuda tidak hanya harus bisa melewati batu tersebut, tetapi juga harus mengetahui teknik mendarat yang tepat agar tidak cidera.
     Uniknya, pemuda yang akan menikah diharuskan lulus ujian lompat batu ini. Karena setiap pemuda yang berhasil melompati batu dianggap sudah dewasa dan matang secara fisik. Jika belum berhasil, maka ia belum dinilai dewasa dan belum diizinkan menikah. Menantang bukan?
    Keberhasilan melompati batu tidak hanya memberikan kebanggaan bagi diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga. Oleh karena itu, keluarga yang anaknya telah berhasil melompati batu akan mengadakan pesta dengan menyembelih beberapa ekor ternak.
     Satu lagi yang perlu diketahui, ternyata tidak semua wilayah Nias ada tradisi lompat batu. Bagi Anda yang ingin melihat tradisi ini secara langsung bisa berkunjung ke Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar