Welcome To Join Us

Selamat datang di blog kami, Pelangi Indonesia.
Blog kami bukan hanya memberikan informasi tentang keindahan panorama alam saja, namun juga dilengkapi serba-serbi informasi layaknya warna pelangi.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Jazirah Arab



     Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau, jadi "Jazirah Arab" berarti "Pulau Arab". Oleh bangsa Arab, tanah air mereka disebut jazirah, meskipun secara geografis, daerahnya hanya tiga sisi saja yang dibatasi oleh laut (tidak seperti pulau yang biasanya dikelilingi lautan). Ungkapan jazaira ini berarti hanya majas saja (kiasan).
     Sebagian ahli sejarah menamai tanah Arab itu "Shibhul jazirah" yang dalam bahasa Indonesia berarti "Semenanjung". Kalau diperhatikan, kelihatanlah bahwa Jazirah Arab itu berbentuk empat persegi panjang yang sisi-sisinya tidak sejajar.
     Di sebelah barat berbatasan dengan Laut Merah, di sebelah selatan dengan Lautan Hindia, di sebelah timur dengan Teluk Arab (dahulu namanya Teluk Persia) dan di sebelah utara dengan Gurun Irak dan Gurun Syam (Gurun Siria). Panjangnya 1000 km lebih, dan lebarnya kira-kira 1000 km.




     Jazirah Arab ini didominasi dengan padang pasir. Orang Arab penduduk padang pasir ini dikenal pemberani. Bahkan berani merupakan sifat yang amat menonjol pada mereka. Keberanian ini ditimbulkan oleh keadaan mereka yang sebagai dituturkan oleh Ibnu Khaldun (Al-Muqaddimah).

“Mereka selamanya harus membawa senjata. Mereka sering sendirian di pesawangan atau di padang pasir. Tak ada yang akan melindungi di waktu itu selain keberanian mereka sendiri. Oleh karena penghidupan di padang pasir serba sulit, tidak seperti di daerah-daerah lain, maka bangsa Arab penduduk padang pasir selalu menggangu dan menyerang penduduk suatu daerah tertentu. Oleh karena itu, penduduk padang pasir dipandang sebagai orang-orang biadab yang tidak dapat ditaklukkan atau dikuasai oleh penduduk lain.” (Al-Muqaddimah)

     Sifat-sifat padang pasir dan penduduknya (sebagaimana yang disebutkan di atas) menyebabkan keadaan bagian tengah—yakni bagian dalam dari jazirah Arab itu—tidak dikenal oleh kaum pelancong dan penulis-penulis. Ini terjadi pada masa-masa jahiliyah (belum masuk periode Islam).
     Di waktu agama Islam datang dan telah tersiar di segenap penjuru jazirah Arab, mulailah penduduk padang pasir berdatangan ke kota-kota. Mereka pun menceritakan kehidupan mereka di padang pasir itu.

     Ciri-ciri padang pasir sebagaimana disebutkan di atas menyebabkan penduduk padang pasir itu terhindar dari penjajahan. Jagoan kok dilawan!!! :>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar