Welcome To Join Us

Selamat datang di blog kami, Pelangi Indonesia.
Blog kami bukan hanya memberikan informasi tentang keindahan panorama alam saja, namun juga dilengkapi serba-serbi informasi layaknya warna pelangi.

Sabtu, 27 Desember 2014

Serangga Tomcat


     Postingan ini kali perihal serangga Tomcat  (Paederus fiscipes), yaitu sebagai pengingat bahwa serangga Tomcat pernah menghebohkan sebagian tanah air Indonesia. Serangga tomcat khususnya belakangan menghebohkan masyarakat yang menyerang warga Jawa Timur, Surabaya dan sekitarnya. Hal ini menjadi perhatian nasional.
     Korban serangan Tomcat mengalami dermatitis, kulitnya seperti melepuh, mengeluarkan cairan, dan merasa gatal. Di beberapa wilayah Indonesia, serangga Tomcat sering kali disebut semut kanai atau semut kayap. 

     Masyarakat menyebutnya Tomcat, mungkin karena bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Tomcat F-14 (bagian ekor yang meninggi, kemudian melangsing di bagian pinggul lalu meninggi kembali di bagian punggung dada dan turun di bagian kepala), lihat juga gambar serangga Tomcat yang tampak dari samping di bawah ini.

Tomcat F-14
    
f14-tomcat.jpg
Tomcat F-14
 tomcat3.jpg

Jumat, 26 Desember 2014

Taman Nasional Gunung Rinjani


     Safarku ke Gunung Rinjani awalnya berasal dari sebuah brosur yang mengiklankan event ke Gunung tersebut. Rencana awal, aku dan dua temanku niat mengikuti event jelajah ke Rinjani tersebut. namun ketika sudah mendaftar, kedua temanku tak jadi ikut karena suatu urusan yang tidak dapat ditinggalkan. Akhirnya karena sudah kuniatkan, aku berangkat sendiri tergabung dengan mereka orang-orang yang belum ku kenal sebelumnya.
       Rundown acaranya, 10 hari waktu yang akan kami jalani selama pulang pergi ke Rinjani melalui perjalanan darat.
     

Rabu, 03 Desember 2014

Umar bin Abdul Aziz Mendidik Anak



     Jum’at dini hari. Seperti biasa, sebelum masyarakat datang berkunjung, Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan semua anak-anaknya. Dari keempat istrinya, Umar memiliki tujuh belas anak, diantara mereka adalah; Ishaq, Ya’qub, Musa, Abdullah, Bakar, Ummu Amar, Ibrahim, Abdul Malik, Walid, Ashim, Abdullah, Abdul Aziz, Yazid, Zayyan, Aminah dan Ummu Abdullah.
     Setelah semua berkumpul, maka saatnya Umar memulai tadarrus al-Qur’an. Dimulai dari anak yang paling tua, kemudian dilanjutkan adik-adiknya. Begitulah. Semua membaca al-Qur’an bergantian. Satu persatu. Sedangkan Umar menyimak bacaan al-Qur’an anak-anaknya dengan sungguh-sungguh dan penuh ta’dhim.

Selasa, 02 Desember 2014

Kebiasaan Masyarakat Indonesia : ( i ) Menyingkat Nama


     Ini kali, postingan terinspirasi bukan hanya dari aneka jajanan Indonesia. Melainkan dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa menyingkat nama. Mengapa masyarakat Indonesia gemar menyingkat beberapa nama menjadi sebuah nama? Mulai dari aneka nama jajanan Indonesia hingga ke badan-badan pemerintahan. Berikut beberapa nama yang disingkat oleh masyarakat Indonesia agar memudahkan dan familiar menyebutnya.
     Aneka jajanan Indonesia: Batagor (Bakwan Tahu goreng), bastus (bakso tusuk), basreng (bakso goreng), bakso cuangki (cari uang jalan kaki), nasgor (nasi goreng), es doger (dorong gerobak), Cilok (aci di colok), Cireng (aci di goreng), Cimol (aci di emol), piscok (pisang coklat), dll.
     Bahasa keseharian: askes (asuransi kesehatan), asgar (aseli Garut), poldur (polisi tidur), lalin (lalu lintas), tarkam (tarung kampung), dll.
     Nama-nama profinsi: jabar (jawa barat), jatim (jawa timur), jateng (jawa tengah), Sumbar (sumatra barat), Kalbar( kalimantan barat), sulut (sulawesi utara), dll.
     Bahasa di kepemerintahan: Keppres (keputusan presiden), paspampre (pasukan pengamanan presiden), menkesra (menteri kesejahteraan rakyat), menkopolkam (menteri komunikasi politik dan keamanan), depnaker (departmen tenaga kerja), depdiknas (departmen pendidikan nasional), dll.
 

Minggu, 23 November 2014

Ada Cinta Di Semeru

Rabu, 21 November 2012

Ada Cinta Di Semeru

Bunga matahari di pelataran kaki gunung
Menyambut pagi pertama di Ranu Pani
Hujan semalam sisakan dingin pagi itu
Bersama embun yang mulai mengakrabkan diri

Pagi di Ranu Pani
Menguapkan embun dengan hangatnya mentari
Jadikan mawar merah muda kembang desa di Ranu Pani
Sumringah menggoda terpahat di taman hati

Sabtu, 22 November 2014

Temu Lawak



Tanaman Temulawak
     Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malesia. Saat ini, sebagian besar budidaya temu lawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
     Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng gede, sedangkan di Madura disebut temu labak. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis. Rimpang temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur.

Anoa


Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa, yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan kerbau dan memiliki berat 150-300 kg. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun. Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
     Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle's Anoa. Sedangkan Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines.

Tarsius Tarsier




gal_super_tasier     Tarsius tarsier (Binatang Hantu/Kera Hantu/Monyet Hantu) adalah suatu jenis primata kecil, memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar.
     Nama Tarsius diambil karena ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, yaitu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kaki hewan ini memiliki lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar yang digunakan untuk grooming.
     Yang paling istimewa dari Tarsius adalah matanya yang besar. Ukuran matanya lebih besar jika dibandingkan besar otaknya sendiri. Mata ini dapat digunakan untuk melihat dengan tajam dalam kegelapan tetapi sebaliknya, hewan ini hampir tidak bisa melihat pada siang hari. Kepala Tarsius dapat memutar hampir 180 derajat baik ke arah kanan maupun ke arah kiri, seperti burung hantu. Telinga mereka juga dapat digerakkan untuk mendeteksi keberadaan mangsa.

Sabtu, 15 November 2014

Asal Muasal Nama Indonesia



     Pada zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai “Nan-hai” (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini “Dwipantara” (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta “dwipa” (pulau) dan “antara” (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke “Suwarnadwipa” (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
     Bangsa Arab menyebut tanah air kita “Jaza’ir al-Jawi” (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah “benzoe”, berasal dari bahasa Arab “luban jawi” (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon “Styrax sumatrana” yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab.
     Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. “Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa)” kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.
    

Patung Dirgantara

   Patung Dirgantara, atau patung yang tersohor dengan nama panggilan patung Tugu Pancoran. Begitu kebanyakan masyarakat, khususnya masyarakat Jakarta menyebutnya.

Patung Dirgantara, 1960

     Patung Dirgantara, atau Patung Pancoran alias Patung Tugu Pancoran, letaknya berada di bundaran Jalan Jenderal Gatot Subroto (Seberang Wisma Aldiron Dirgantara, dahulu Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia) dibuat berdasarkan rancangan Edhi Sunarso, dikerjakan oleh pematung keluarga Arca Yogyakarta pimpinan Edhi Sunarso. Ide pertama adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa.  

Mr. Assaat



     Mr. Assaat adalah Presiden RI saat republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949). Beliau lahir di Dusun Pincuran Landai, Kanagarian Kubang Putih, Banuhampu, Agam, Sumatera Barat pada tanggal 18 September 1904  dan meninggal di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1976 di usia 71 tahun. 
     Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dll. Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.
     Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesiabahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan.
     
     Dengan demikian, SBY adalah presiden RI yang ke-8. Urutan Presiden RI adalah sebagai berikut: Soekarno (diselingi oleh Sjahfruddin Prawiranegara dan kemudian Assaat), Soeharto, B.J. habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Kerinduan Dari Anak Seorang Pejuang


Terhempas Prahara Ke Pasifik. Kisah yang luar biasa ini dimulai dari direnggutnya Soedirmo, seorang mahasiswa kedokteran di California (asal Indonesia) dari kampusnya. Untuk kemudian menjadi sekrup kecil dari sebuah mesin perang yang maha dahsyat.
... Sayup-sayup ia (Soedirmo) mendengar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ia kembali dengan penuh kebanggaan ke tanah airnya, Indonesia. Namun karena pakaian seragam tentara Amerika yang dipakainya, ia pun ditangkap lalu dibawa ke Gresik, ...
Ketika saya membaca naskah Jendl. R. Soedirmo Boender. Saya menarik napas lebih dalam lagi.
Soedirmo mengejar "papillon" mulai dari Rabaul dengan kapal selam, perahu karet, menembak musuh, menghancurkan radar, lalu melompat ke Biak, Hollandia, Morotai, Saipan, Iwo Jima, Okinawa.
Soedirmo menyelam membawa bom-bom ke dasar laut untuk menghancurkan ranjau-ranjau.
Soedirmo merayap di atas mulut gua dan mengirim granat ke bawah.
Soedirmo terjun dengan payung ke tengah hutan dan padang salju. Tetapi orang yang perkasa ini ketika sampai di Tokyo tidak menemui "papillon" kecuali sebuah kipas dari seorang gadis cilik Jepang...

(INILAH SEBUAH PERJALANAN AYAHKU R.S. BOENDER dan AKU, CHARLES M.S. BOENDER).

Sabtu, 11 Oktober 2014

Cendol




   Cendol merupakan minuman khas Indonesia yang terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. Di daerah Sunda minuman ini dikenal dengan nama Cendol, sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama es Dawet. Berkembang kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesiabahwa istilah "cendol" mungkin sekali berasal dari kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda, Jawa dan Indonesia. Hal ini merujuk sensasi jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol melalui mulut kala tengah meminum es cendol.
    Tepung beras diolah dengan diberi pewarna berwarna hijau dan dicetak melaluisaringan khusus, sehingga berbentuk butiran. Pewarna yang digunakan awalnya adalah pewarna alami dari daun pandan. Namun saat ini telah digunakan pewarna makanan buatan. Di Sunda cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras yang diwarnai dengan daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang lancip di ujungnya. DI Sunda minum cendol disebut nyendol.
     Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Sesuai disajikan di siang hari, maknyuss.

Sabtu, 06 September 2014

Bunga-bunga Gunung


                                                                                          Rabu, 05 September 2012..  23.06 wib..

Belum pasti sekali purnama aku melihatnya
Bunga-bunga gunung yang sejukkan pendaki
Diasuh sang alam mentari dan rembulan
Di atas pasir lereng angin dataran tinggi

Karibnya bukan temaram lampu-lampu kota
Bukan pun alat-alat penyejuk buatan manusia
Karibnya embun pagi dan teriknya hari
Turut pula langit yang berkerudungkan senja
Serta angin malam pun indahnya gemintang

Umpama gadis bunga abadi terisolasi
Terjaga kesucian hakiki akan hidupnya
Lain sembarangan orang bisa menemuinya
Butuh perjuangan bila sekedar melihatnya
Dan setiap keindahan butuh perjuangan

Bunga-bunga gunung
Satu di antaranya menyapa hariku
Tanjakan penyesalan pendakian Rinjani
Itu tempatnya, tatkala letih menjarah ragaku
Seketika ia hadir teduhkan separuh nurani
Pun dari rehat dahaga lan keringat dingin

Minggu, 17 Agustus 2014

Lagu Indonesia Sepanjang Masa ( i ): W.R. Supratman - Indonesia Raya


Wage Rudolf Supratman
Mengapa lagu ini kusebut sebagai lagu Indonesia sepanjang masa? Tentu kalian paham dengan jawabannya. Pertanyaan itu seakan menjadi pertanyaan formalitas belaka, namun bisa jadi pertanyaan itu adalah sebagai pengingat arti di balik lagu tersebut. Kita semua sebagai rakyat Indonesia tentu paham akan jawabannya. 
Lagu ini bukan sekedar hidup, semuanya. Mulai dari lirik, alunan setiap nadanya, menjiwa mengakar menjadi satu. Lagu ini adalah masterpiece bagi bangsa Indonesia. Lagu ini adalah nyanyian bersama oleh dan bagi bangsa Indonesia. Lagu ini adalah paduan suara yang serempak mengalun indah di seantero nusantara. Lagu ini adalah kobaran semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memerdekakan tanah air. Karena lagu Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan negara kita tercinta, Indonesia.
Semenjak dibuat lirik dan musiknya pada tahun 1924, butuh lebih kurang 21 tahun untuk lagu ini menjadi lagu yang dikumandangkan saat Indonesia memproklamirkan diri pada 17 Agustus 1945 sebagai sebuah negara.  

Sabtu, 08 Februari 2014

Bakso


Bakso yang disajikan dengan bihun dan pangsit goreng.
     Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mall-mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.